Study My Private Collections

Enjoy ur life with ur own ways with not to ignore the rules that existed....

Periode Romantisme (1800-1850)

Sejarah Eropa menjelang dan sesudah pergantian dari abad 18 ke abad 19 dikuasai oleh revolusi Perancis dengan ideal-ideal nya yg tersimpul dalam kata:kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Titik pangkal ideal-ideal ini adalah keyakinan akan martabat individu serta hak-hak nya. Manusia pada dasarnya itu baik,keburukan yg melekat padanya tak lain adalah akibat dirusaknya kebajikan alamiah oleh lembaga sosial yg ada. Oleh karena itu maka manusia harus dibebaskan dan diberi kemungkinan untuk menbangun dunia tg lebih baik sesuai dengan sifatnya yg memang baik. Dalam dunia baru itu tidak ada pemisahan karena pangkat ataupun golongan sosial, dan yg ada hanyalah rasa persaudaraan antar manusia yg sederajat. Dalam keadaan seperti itu manusia dengan dituntun dan dijaga oleh perasaan dan nalurinya akan mencapai kebahagiaan sempurna.
Ideal-ideal diatas terutama mengenai martabat individu serta kebajikan alamiah,secara implisit telah kita jumpai dalam karya-karya para sastrawan yg mempunyai kecenderungan2 romantik seperti Gray, Cowper, Burns dll. Dengan tercetusnya revolusi Perancis yg merupakan klimaks dari pertumbuhan perpaduan kondisi objektif dan aliran gagasan yg ada di Eropa waktu itu maka ideal-ideal tadi menjadi explisit, dan dalam kesusastraan inggris mendorong bangkitnya gerakan romantik yg sadar dan mantap

• Puisi

Romantisme yang antara lain merupakan manifestasi ideal-ideal di atas menghendaki agar kesusastraan mencerminkan apa yg spontan dan tidak dibuat-buat baik dalam alam maupun manusia, dan bebas mengikuti kehendaknya sendiri dengan caranya sendiri. Dengan tekanannya pada perasaan dan spontanitas, maka periode romantis ini adalah terutama periode puisi.Dalam jumlah dan mutu puisi periode ini dapat disamakan dengan periode Elisabeth. Penyair-penyair romantik yg terbesar adalah William Wordsworth ( 1770- 1843), Samuel Taylor Coleridge ( 1772-1854), Robert Southey ( 1774- 1843), Lord Byron ( 1788-1824), Percy Bysshe Shelley ( 1792-1822), John Keats (1795-1821), dan Walter Scott (1771-1832)
Seperti kebanyakan pemuda lainnya di Eropa pada waktu pecahnya revolusi Perancis, maka mahasiswa Cambridge yg bernama Wordsworth menyeberang ke Perancis untuk menggabungkan diri dengan kaum revolusioner extrim.Kemudian simpatinya kepada revolusi semakin luntur setelah terjadi kekejaman dan mulai berkuasanya Napoleon.Tetapi, ideal-ideal yg diperjuangkan revolusi perancis itu sesungguhnya tidak pernah luntur dalam dirinya dan tetap menjiwai karyanya.
Karya-karya Wordsworth antara lain:
1. “Tintern Abbey”, “The Rainbow”, “Ode to Duty” dan “Intimations of Immortality from Recollections of Early Childhood”, semuanya tentang keyakinan Wordsworth tentang alam dan anak, sedangkan;
2. “The Solitary Reaper”, “To a Highland Girl”, “Michael”, dan “Stepping Westward”, subjeknya adalah rakyat bersahaja
3. Karya2 terbaiknya dihimpun dalam “Lyrical Ballads” yg juga berisi sajak2 Coleridge
Karya-karya Coleridge antara lain:
1. “Ode on the Destruction of the Bastille”, berisi tentang suka citadatangnya kebebasan
2. “Ode to France”, mengisahkan bangkit dan surutnya harapan-harapan para pemuda liberal Inggris
3. “Kubla Khan”, “Christable”, dan “The Rime of Ancient Mariner”, mengisahkan suasana keghaiban, keanehan dan peristiwa lain yg mustahil
Karya-karya Robert Southey antara lain:
1. “The Battle of Blenheim”, “The Scholar”, “The Inchcape Rock”, “The Well of St. Keyne”, dan sedangkan prosanya yg terkenal adalah:
2. “Life of Nelson”
Aspek lain dari jiwa romantic yg tidak secara nyata terungkap dalam karya-karya penyair diatas, bisa kita jumpai dalam sajak-sajak George Noel Gordon dan lord Byron. Aspek tersebut adalah aspek pemberontakan terhadap tata masyarakat yang ada. Karya-karya Byron antara lain:
1. “English Bards and Scotch Reviewersa”,
2. “Hours of Idleness”, merupakan karya pertama Byron
3. “Heroic Couplet”, menyerang orang-orang yg mengkritik karyanya yg pertama dan sastrawan pada masa itu.
4. “Manfred” dan “Cain”, berisi tentang pernyataan individualisme yg berlebih2-an serta pemberontakannya terhadap masyarakat.
5. “Childe Harold Pilgrimage”, mengisahkan perjalanannya ke beberapa negeri Eropa tenggara
Karya-karya Percy Bysshe Shelley antara lain:
1. “Alastor, or the Spirit of Solitude”, menyatakan rasa kegagalannya dalam mengejar ideal, serta harapannya tentang hari esok yg lebih baik.
2. “Adonais”, mengisahkan rasa sedih yg berhubungsn dengsn meninggalnya John Keats
3. “Ode to West Wind”, dan “To a skylark”, menyatakan cintanya pada alam
Ada persamaan antara Shelley dan Wordsworth mengenai kecintaannya kepada alam dan berkeyakinan akan adanya suatu roh yg meliputi seluruh alam, tetapi bagi Wordsworth alam dengan keindahannya merupakan sumber moralitas, bagi Shelley hubungan seperti itu tidak ada.
Jika Shelley perhatiannya tertuju ke masa depan, tidak demikian dengan Keats yang berpaling ke masa lampau, yaitu ke dunia klasik atau zaman pertengahan.
Karya-karya John Keats antara lain:
1. “The Ode on a Grecian Urn”, “Ode to a Nightingale”, dan “Ode to Autumn”, yg berisi kesadaran bahwa segala sesuatu dalam alam ini bersifat sementara, sedangkan dalam sajak panjangnya:
2. “Hyperion” dan “The Eve of St. Agnes, Keats mengambil teme-tema klasik dan pertengahan.
3. “La Belle Dame Sans Merci”, balada yg diilhami oleh cintanya kepada seorang gadis
Bagi Walter Scott, pendorong kreasinya adalah tanah tumpah darahnya sendiri yaitu Skotlandia. Karya-karya Scott antara lain:
1. “The lay of the Last Minstrel”, merupakan roman sejarah
2. “Minstrelsy of the Scottish Border”, balada yg dikerjakan oleh Bishop Percy, sedangkan sajak-sajak panjangnya adalah:
3. “Marmion” dan “The Lady of Lake”

• Prosa

Pada periode ini banyak prosa non fiksi yg meliputi karya-karya sejarah, biografi, kritik sastra, pembahasan ilmiah, keagamaan, essay dan sebagainya. Antara lain, “Essay of Elia” karangan Charles Lamb, sebuah otobiografi “Confessions of an English Opium Eater” karangan Thomas de Quincy, serta “The Characters of Shakespeare’s Plays” dan “Lectures on the Enlish Poets” karangan William Hazlitt, sedangkan Charles Lamb dan Mary Lamb menulis “Tales from Shakespeare” yg ditujukan kepada anak-anak.
Dalam bidang ini terdapat beberapa pertumbuhan yg menarik, yaitu novel-novel Walter Scott yg disebut “Historical Romances” yang tokoh dan adegan nya diambil dari masa lampau dan tidak semuanya dari sejarah sesungguhnya, dan juga dari legenda dan balada kuno, unsur baru yg dimasukkan Scott dalam novel ialah suasana latar belakang yg dijadikan unsurS essensiil dari perbuatan.Beberapa karya Scott yg terpenting antara lain: “Guy Mannering”, “The Heart of Midlotian”, “The Bride of Lammermoor”, “Ivanhoe”, dan “The Talisman”
Pada sejumlah penulis novel romantic juga terungkap kesukaannya pada hal yg ghaib dan mengerikan.Beberapa tokoh penting kelompok ini adalah: “The Castle of Otranto” karya Horace Walpole, “The Mysteries of Udolpho” karya Anne Radcliffe.Karya-karya mereka disebut juga “Terror Novel”, sedangkan Jane Austen menulis novel tentang peristiwa kehidupan sehari-hari dalam kehidupan rumah tangga golongan menengah. Pandangan hidupnya lebih condong kepada fikiran sehat atau common sense. Novel-novelnya antara lain: “Northanger Abbey”, “Pride and Prejudice”, “Sense and Sensibility”, “Emma”, “Manfield Parks” dan “Persuasion”
Selain Jane Austen ,masih ada nonelis wanita yg terkenal pada zaman itu antara lain: Maria Edgeworth (1776-1849) dan Susan ferrier (1782-1854)

• Drama

Pada periode ini tidak ada karya drama ciptaan baru yg benar-benar berhasil. Sebagian penyair romantic mencoba menulis drama,tetapi sebagai drama karya-karya itu tidak pernah sukses.Salah satu penyebabnya ialah golongan menengah yg waktu itu menanjak dominasinya dalam masyarakat Inggris,tidak begitu menghargai drama sebagai seni.

3 komentar:

bro, postingannya sangat bermanfaat . sya mahasisswa sastra inggris smester 6, .... boleh tanya2 gak sedikit tentang pengetahuannya> inbox di email ku, barsenius@yahoo.co.id

 

cari referensi nya dimana kak?

 

Posting Komentar