Study My Private Collections

Enjoy ur life with ur own ways with not to ignore the rules that existed....

Semantik

Hiponimi

Hiponimi melibatkan/menyangkut/menyebabkan kita dalam pikiran/dugaan INCLUSION (pemasukan/pencantuman) dalam pengertian bahwa tulip dan mawar dimasukkan ke dalam golongan bunga, dan singa dan gajah dalam golongan binatang menyusui (atau mungkin Binatang). Sama halnya dengan merah tua di masukkan ke dalam golongan merah. Pemasukan/pencantuman ini adalah suatu keadaan dari keanggotaan kelas. Istilah ‘upper’ disebut superordinat dan ‘lower’ disebut hiponim.
Kita dipusatkan pada anggota-anggota kelas kata atau kohiponim pad bagian 4.2. Anehnya selalu tidak hanya ada istilah superordinat. Lyons (1963:70-I) meninjau bahwa Yunani Klasik ada satu istilah superordinat untuk mencakup keanekaragaman profesi dan keahlian, ‘tukang kayu’, ‘dokter’, ‘pemain flute’, ‘juru kemudi’, ‘tukang sepatu’, dll, tetapi tak satupun dalam bahasa inggris. Istilah yang mungkin tepat adalah para ahli, dan tidak termasuk dokter, pemain flute atau juru kemudi. Serupa dengan, dan lebih anehnya lagi, tidak adanya istilah super ordinat untuk semua kata-kata warna, merah, biru, hijau, putih,dll; istilah warna biasanya tidak termasuk hitam dan putih (dan juga abu-abu), atau biasanya (digunakan untuk menunjukkan ras), artinya ‘bukan putih’.
Istilah-istilah yang sama juga muncul di beberapa tempat dalam hirarki. Ini tentunya dapat terjadi hanya apabila ini merupakan polisemi (mempunyai beberapa arti/makna – lihat 5.6); dalam salah satu arti/makna-makna tersebut sebenarnya mungkin superordinat terhadap kata itu sendiri dalam arti/makna lainnya (walaupun kita biasanya manghindari menggunakan kedua istilah tersebut dalam konteks yang sama). Jadi, animal digunakan (1) berlawanan dengan vegetables termasuk birds, fishes, insects dan juga mammals, (2) dalam pengertian mammals berlawanan dengan birds, fishes, dan insects, termasuk humans dan beasts (binatang buas), (3) dalam pengertian beasts berlawanan dengan human. Oleh karena itu, muncul tiga tingkatan secara hirarki dalam penggolongan alam. Seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.
Ada juga kesamaan situasi dengan kata dog. kata Sheep digunakan untuk semua makhluk dari satu jenis tertentu; ini merupakan superordinat dari ewe (biri-biri betina), lamb (anak biri-biri), ram (biri-biri jantan), dll. Ada juga persamaan istilah pig untuk sow (babi betina) , boar (babi hutan), piglet, dan horse untuk stallion (kuda jantan), mare (kuda betina), colt (anak kuda jantan), dll. Tetapi superordinat untuk dog adalah dog, meskipun dog juga merupakan suatu hiponim dari bitch (anjing betina). Gambar 5 akan membantu menjelaskannya. Kita tentu dapat menghindari ke ambiguan dari kata dog dengan menggunakan istilah atau kata male; male dog akan menjadi hiponim untuk membedakannya dari bitch. Kita juga dapat membentuk kumpulan hiponimus di mana tidak ada satu kata hiponim pun yang ada pada bahasa inggris dalam satu cara yang sama, contohnya giraffe (jerapah), male giraffe, female giraffe, baby giraffe. Kata cattle (hewan ternak) dan poultry (unggas) merupakan sedikit keanehan dalam hal tersebut, walaupun mereka adalah superordinat, mereka digunakan untuk referensi plural (meskipun tentunya kita membutuhkan superordinat yang biasa digunakan untuk plural). Oleh karena itu, walaupun kita mengatakan itu adalah hewan-hewan ternak termasuk itu adalah sapi-sapi, itu adalah sapi-sapi jantan, kita tidak mempunyai satu istilah pun untuk meletakkan dalam kerangka itu adalah suatu/satu --. Kata/istilah ini yang paling sama/serupa adalah cow. (kita akan menemukan kesulitan untuk mengatakan itu adalah seekor sapi seekor sapi jantan, tetapi kita juga tidak akan puas dengan pengertian a bull sebagai a male cow.) Sedangkan unggas, situasi tersebut kelihatan untuk membedakan berdasarkan minat/kepentingan dan dialek. Kata ‘cock’ (ayam jantan) (atau cocketel [ayam jantan muda] dan, di Amerika, rooster [ayam jago]), hen (ayam betina) dan chick (anak ayam) juga tersedia/ada, tetapi banyak orang menggunakan kata hen atau chicken sebagai superordinat, walaupun tidak akan, saya kira, pernah berkeinginan untuk menghubungkan burung jantan (the male bird) sebagai hen. Dalam dialek pribumi saya sendiri, tidak ada masalah – superordinatnya adalah fowl (unggas).
seperti yang kita harapkan, hubungan hiponim merubah dari bahasa ke bahasa (language to language). Kita telah melihat satu contoh bahwa Yunani mempunyai superordinat untuk memasukkan berbagai jenis pekerjaan. Contoh lainnya bahwa di Jerman ‘potato’ kartoffel bukanlah termasuk ke dalam golongan ‘sayur-sayuran’ gemuse.
Hiponim meliputi pembawaan. Untuk mengatakan this is a tulip membawakan this is a flower, dan this is scarlet membawakan this is red. Kita dapat membentuk hubungan kata antara tulip dan flower seperti Vx (T(x)-F(x)), walaupun formula seperti itu oleh kata itu sendiri tidak akan membawa penggolongan ke hirarkian yang dimasukkan ke dalam hiponim,karenanya a tulip dan a flower adalah sama-sama tanaman, kita dapat menyimpulkan Vx (T(x)-P(x) dan Vx (F(x)-P(x)), tetapi ini tidak mengikuti hal ini bahwa tulip dan flower kedua-duanya adalah kohiponim dari plant. Kita membutuhkan informasi selanjutnya untuk menentukan bahwa flower merupakan hiponim yang dekat dengan plant sedangkan tulip hiponim yang dekat dengan flower.
Analisa-analisa di atas merupakan berdasarkan Carnap’s (1956) MEANING POSTULATES (dalil-dalil makna), yang mengatakan bahwa arti/makna secara lexical dapat ditetapkan dalam syarat-syarat entailments (pembawaan). Oleh karena itu, seperti yang kita lihat, x merupakan a bachelor (bujangan/sesuatu yang belum mempunyai pasangan) membawakan x merupakan unmarried (belum menikah) (Vx (B(x)-~ M (x))). Dalam pengertian ini, tentu saja, being a bachelor berhiponim terhadap being unmarried. Oleh karena itu, dalil-dalil makna pada dasarnya memperlakukan hiponim sebagai hubungan pengertian dasar.

0 komentar:

Posting Komentar